Kamis, 27 Oktober 2016

Beberapa Kesalahan Umum Yang Dilakukan Pengemudi Pemula



Memang kecelakaan di jalan raya bisa menghampiri siapa saja. Akan tetapi, ada baiknya para pengemudi khususnya pengendara roda empat lebih mawas diri untuk meminimalisir potensi kecelakaan. Berikut beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan oleh pengemudi pemula.

Tergesa-gesa

Disini tergesa-gesa dapat diartikan tak sabaran ingin cepat sampai tujuan dengan ngebut. Karena kebanyakan orang yang baru bisa mengemudi ingin memacu kendaraanya lebih kencang, bahkan cenderung agresif. Pada kondisi ini ia rentan terhadap gangguan dan lebih agresif yang berarti risiko jadi meningkat. Solusi yang bisa dipilih adalah berangkat lebih awal dan mengingatkan risiko ngebut di jalan.

Mudah Panik

Dikarenakan belum memiliki banyak pengalaman, ketika menemui suatu kondisi di jalan semisal ban mobil tiba-tiba bocor, yang timbul justru panik. Dalam kondisi panik, otomatis pengendalian kendaraan jadi mudah terabaikan.

Banyak Gangguan

Menyetel musik terlalu keras, hingga tak mampu mendengar suara dari luar seperti klakson dan lainnya meningkatkan risiko kecelakaan. Selain itu, berbicara ramai atau bercanda dengan teman, terlalu banyak menelepon dan sibuk dengan pesan singkat menjadi hal umum dilakukan pengemudi pemula.

Posisi Duduk

Tak semua pengemudi bisa memperoleh posisi duduk ideal. Namun kondisi makin runyam ketika pengemudi pemula justru mencari posisi sandaran jok terlalu rebah dan jauh dari setir. Akibatnya, respons terhadap kondisi darurat jelas menurun drastis. Seat belt pun seringkali tak terpasang sempurna di badan.

Meletakkan Barang Sembarangan

Tak sedikit pengemudi yang meletakkan barang bawaan di mobil secara sembarangan. Mulai dari tas, hiasan kabin, hingga barang yang berat. Selain mengganggu fokus mengemudi, bukan tak mungkin ketika terjadi pengereman mendadak membuat barang-barang itu terlempar mengenai pengemudi.

Tidak Mematuhi Rambu Lalu Lintas

Mengabaikan rambu lalu lintas, pindah jalur tanpa memberi tanda adalah beberapa perilaku mengemudi yang berisiko tinggi. Selain itu, pada kecepatan tinggi mobil memerlukan jarak sekitar 3-4 mobil untuk melakukan pengereman.

“Namun yang paling penting adalah kompetensi pengemudi sendiri dia harus memiliki skill yang baik dalam mengemudi. Serta pengetahuan yang baik pula attitude yang baik sehingga tidak melakukan kesalahan yang berarti,” tutur Marcel Kurniawan, Training and Development Manager Real Driving Centre. 

Sumber : www.autobild.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar